Norbertus Riantiarno (lahir di Cirebon, Jawa Barat, 6 Juni 1949; umur 66 tahun), atau biasa dipanggil Nano, adalah seorang aktor,penulis, sutradara, wartawan dan tokoh teater Indonesia, pendiri Teater Koma (1977). Dia adalah suami dari aktris Ratna Riantiarno.
Nano telah berteater sejak 1965, di kota kelahirannya, Cirebon. Setamatnya dari SMA pada 1967, ia melanjutkan kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia, ATNI, Jakarta, kemudian pada 1971 masuk ke Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara di Jakarta. Ia bergabung dengan Teguh Karya, salah seorang dramawan terkemuka Indonesia dan ikut mendirikan Teater populer pada 1968. Pada 1 Maret 1977 ia mendirikan Teater Koma, salah satu kelompok teater yang paling produktif di Indonesia saat ini. [1] Hingga 2006, kelompok ini telah menggelar sekitar 111 produksi panggung dan televisi.
Film layar lebar perdana karyanya, CEMENG 2005 (The Last Primadona), 1995, diproduksi oleh Dewan Film Nasional Indonesia.[1]
Nano sendiri menulis sebagian besar karya panggungnya, antara lain:
|
|
Selain drama-drama di atas, Teater Koma di bawah pimpinan Nano juga pernah memanggungkan karya-karya penulis kelas dunia, antara lain;
- Woyzeck karya Georg Buchner
- The Threepenny Opera karya Bertolt Brecht
- The Good Person of Shechzwan karya Bertolt Brecht
- The Comedy of Errors karya William Shakespeare
- Romeo Juliet karya William Shakespeare
- Women in Parliament karya Aristophanes
- Animal Farm karya George Orwell
- The Crucible karya Arthur Miller
- Orang Kaya Baru dan Tartuffe atau Republik Togog karya Moliere
- The Marriage of Figaro karya Beaumarchaise
Nano banyak menulis skenario film dan televisi. Karya skenarionya, ''Jakarta Jakarta'', meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia di Ujung Pandang, 1978. Karya sinetronnya,''Karina'' meraih Piala Vidia pada Festival Film Indonesia di Jakarta, 1987. [1]
Menulis novel ''Cermin Merah'', ''Cermin Bening'' dan ''Cermin Cinta'', diterbitkan oleh Grasindo, 2004, 2005 dan 2006. ''Ranjang Bayi'' dan 18 Fiksi, kumpulan cerita pendek, diterbitkan Kompas, 2005. Roman ''Primadona'', diterbitkan Gramedia 2006.
Nano ikut mendirikan majalah Zaman, 1979, dan bekerja sebagai redaktur (1979-1985). Ia ikut pula mendirikan majalah Matra, 1986, dan bekerja sebagai Pemimpin Redaksi. [2]Pada tahun 2001, pensiun sebagai wartawan. Kini berkiprah hanya sebagai seniman dan pekerja teater, serta pengajar di program pasca-sarjana pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Surakarta.
Pada tahun 1975, ia berkeliling Indonesia mengamati teater rakyat dan kesenian tradisi. Juga berkeliling Jepang atas undangan Japan Foundation pada 1987 dan 1997. Pada1978, Nano mengikuti International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, AS, selama 6 bulan. Pada 1987 ia diundang sebagai peserta pada International Word Festival, 1987 di Autralia National University, Canberra, Australia. Pada tahun berikutnya ia diundang ke New Order Seminar, 1988, di tempat yang sama di Australia. Dan pada tahun 1996, menjadi partisipan aktif pada Session 340, Salzburg Seminar di Austria.[1]
Membacakan makalah Teater Modern Indonesia di Universitas Cornell, Ithaca, AS, 1990. Berbicara mengenai Teater Modern Indonesia di kampus-kampus universitas di Sydney, Monash-Melbourne, Adelaide, dan Perth, 1992. Pernah pula mengunjungi negara-negara Skandinavia, Inggris, Prancis, Belanda, Italia, Afrika Utara, Turki, Yunani, Spanyol, Jerman dan Tiongkok, 1986-1999.
Pernah menjabat sebagai Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (1985-1990). [3] Anggota Komite Artistik Seni Pentas untuk Kias (Kesenian Indonesia di Amerika Serikat), 1991-1992. Dan anggota Board of Artistic Art Summit Indonesia, 2004. Juga konseptor dari Jakarta Performing Art Market/Pastojak (Pasar Tontonan Jakarta I), 1997, yang diselenggarakan selama satu bulan penuh di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Menulis dan menyutradarai 4 pentas multi media kolosal, yaitu: ''Rama-Shinta'' 1994, ''Opera Mahabharata'' 1996, ''Opera Anoman'' 1998 dan ''Bende Ancol'' 1999.
Larangan pentas[sunting | sunting sumber]
Nano pernah menghadapi interogasi, pencekalan dan pelarangan, kecurigaan serta ancaman bom, ketika ia akan mementaskan pertunjukannya, tapi semua itu dihadapi sebagai sebuah dinamika perjalanan hidup. Beberapa karyanya bersama Teater Koma, batal pentas karena masalah perizinan dengan pihak yang berwajib. Antara lain: Maaf.Maaf.Maaf. (1978), Sampek Engtay (1989) di Medan, Sumatera Utara, Suksesi, dan Opera Kecoa (1990), keduanya di Jakarta. [4]
Akibat pelarangan itu, rencana pementasan Opera Kecoa di empat kota di Jepang (Tokyo, Osaka, Fukuoka, Hiroshima), 1991, urung digelar pula karena alasan yang serupa. Tapi Opera Kecoa, pada Juli-Agustus 1992, dipanggungkan oleh Belvoir Theatre, salah satu grup teater garda depan di Sydney, Australia.
Penghargaan[sunting | sunting sumber]
Meraih lima hadiah sayembara Penulisan Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta (1972-1973-1974-1975 dan 1998). [3] Juga merebut hadiah Sayembara Naskah Drama Anak-anak dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978, judul Jujur Itu ...
Novelnya, Ranjang Bayi meraih hadiah Sayembara Novelet majalah ''Femina'', dan novel Percintaan Senja, memenangkan Sayembara Novel Majalah ''Kartini''. [5] Pada 1993, dianugerahi Hadiah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan dari Departemen P&K, atas nama Pemerintah Republik Indonesia.
Pada 1999 meraih penghargaan dari Forum Film Bandung untuk serial film televisi berjudul ''Kupu-kupu Ungu'' sebagai Penulis Skenario Terpuji 1999. Forum yang sama mematok film televisi karyanya (berkisah tentang pembauran), ''Cinta Terhalang Tembok'', sebagai Film Miniseri Televisi Terbaik, 2002.
Pada 1993, dianugerahi Hadiah Seni, Piagam Kesenian dan Kebudayaan dari Departemen P&K, atas nama Pemerintah Republik Indonesia. Pada 1998, menerima Penghargaan Sastra 1998 dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Dan sekaligus meraih Sea Write Award 1998 dari Raja Thailand, di Bangkok, untuk karyanya ''Semar Gugat''. [3] Sejak 1997, menjabat Wakil Presiden PEN Indonesia.
Pada 1999, menerima Piagam Penghargaan dari Menteri Pariwisata Seni & Budaya, sebagai Seniman dan Budayawan Berprestasi.
Karya pentasnya Sampek Engtay, 2004, masuk MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai karya pentas yang telah digelar selama 80 kali selama 16 tahun dan dengan 8 pemain serta 4 pemusik yang sama.
Kerja seni di luar negeri
Menyutradarai Sampek Engtay di Singapura, 2001, dengan pekerja dan para pemain dari Singapura. Salah satu pendiri Asia Art Net, AAN, 1998, sebuah organisasi seni pertunjukan yang beranggotakan sutradara-sutradara Asia. Menjabat sebagai artistic founder dan evaluator dari Lembaga Pendidikan Seni Pertunjukan PPAS, Practice Performing Arts School di Singapura.
Karya-karyanya ( PRODUKSI TEATER KOMA )
JUDUL LAKON
|
WAKTU & LAMA PENTAS
|
TEMPAT
|
01. RUMAH KERTAS
|
3 s/d 5 Agustus 1977 – 3 hari
|
Teater Tertutup TIM
|
02. CERMIN
|
30 November 1977
|
TVRI
|
03. MAAF.MAAF.MAAF.
|
12 s/d 16 April 1978 - 5 hari
|
Teater Tertutup TIM
|
04. MAAF.MAAF.MAAF.
|
5 - 6 Mei 1978 - 2 hari
|
Universitas Indonesia
|
(Dilarang berpentas di kampus universitas di Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Pencekalan Pertama bagi TEATER KOMA)
| ||
05. GIGI BUSUK
|
6 Oktober 1978
|
TVRI
|
06. ANAK KANDUNG
|
4 April 1979
|
TVRI
|
07. SI BAKIL
|
31 Mei 1979
|
TVRI
|
08. J.J -JIAN JUHRO
|
1 s/d 7 September 1979 - 7 Hari
|
Teater Tertutup TIM
|
09. POTRET
|
12 April 1980
|
TVRI
|
10. KONTES 1980
|
22 s/d 28 Juli 1980 - 7 Hari
|
Teater Arena
|
11. LUBANG
|
6 Agustus 1980
|
Granadha Jakarta
|
12. KENA TIPU
|
24 September 1980
|
TVRI
|
13. LUBANG
|
15 Desember 1980
|
Granadha Jakarta
|
14. CITRA MENGUAK TAKDIR
|
28 Januari 1981
|
Balai Sidang Senayan
|
15. MATAHARI-MATAHARI
|
6 Februari 1981
|
TVRI
|
16. KOPRAL DOEL KOTJEK
|
20 s/d 26 November 1981 - 7 hari
|
Teater Tertutup TIM
|
(Georg Buchner, Woyzeck, saduran N. Riantiarno, bekerjasama dengan Geothe Institut Jakarta)
| ||
17. GELAS RETAK
|
17 September 1982
|
TVRI
|
18. BOM WAKTU
|
24 s/d 30 September 1982 - 7 hari
|
Teater Tertutup TIM
|
19. IBU
|
Oktober 1982
|
TVRI
|
20. BOM WAKTU
|
11 - 12 Desember 1982 - 2 hari
|
Teater Tertutup TIM
|
(Digelar dalam Pesta Seni Dewan Kesenian Jakarta, 1982)
| ||
30 Juli - 8 Agustus 1983 - 10 hari
|
Teater Tertutup TIM
| |
20 - 21 Agustus 1983 - 2 hari
|
Graha Bhakti Budaya
| |
(Bertolt Brecht, musik Kurt Weill, The Three Penny Opera, bekerjasama dengan Geothe Institut Jakarta)
| ||
23. PINANGAN
|
22 September 1983
|
Cibubur
|
24. PEMBURU PERKASA
|
30 Oktober 1983
|
Bandung
|
25. BENANG-BENANG RAPUH
|
14 Desember 1983
|
TVRI
|
26. LINGKARAN PUTIH
|
4 Maret 1984
|
TVRI
|
27. OPERA SALAH KAPRAH
|
5 - 6 Juni 1984
|
TVRI
|
28. OPERA SALAH KAPRAH
|
1 s/d 8 Agustus 1984 - 8 hari
|
GBB - TIM
|
29. OPERA SALAH KAPRAH
|
3-4 Oktober 1984 - 2 hari
|
GBB - TIM
|
(William Shakespeare, The Comedy of Errors)
| ||
30. BALADA HARIJADI
|
20 Oktober 1984
|
Hotel Horison
|
31. TIGA MERPATI
|
4 Desember 1984
|
TVRI
|
32. PEMBURU PERKASA
|
4 April 1985
|
Cipayung
|
33. ANAK KANDUNG
|
19 April 1985
|
TVRI
|
34. OPERA KECOA
|
27 Juli s/d 11 Agustus 1985 - 16 hari
|
GBB - TIM
|
35. OPERA KECOA
|
23 - 24 - 25 Agustus 1985 - 3 hari
|
Bandung
|
(Diancam bom lewat telepon. Gedung Rumentang Siang disterilkan aparat)
| ||
36. DOEA DARA
|
30 September 1985
|
Hotel Borobudur
|
37. OPERA KECOA
|
5 - 6 - 7 November 1985 - 3 hari
|
GBB - TIM
|
38. DOEA DARA
|
28 November 1985
|
TVRI
|
39. MERAH PUTIH
|
14 Februari 1986
|
Setneg RI
|
40. WANITA-WANITA PARLEMEN
|
20 April s/d 5 Mei 1986 - 16 hari
|
GBB - TIM
|
(Aristophanes, Ecclesiazusae atau Women in Parliament)
| ||
(NR di-interogasi di belakang panggung GBB-TIM, oleh dua polisi, selama 2 malam)
| ||
41. BALADA KOMPUTER
|
15 Juli 1986
|
Metro Building
|
22 Nov. s/d 7 Des. 1986 - 16 hari
|
GBB - TIM
| |
(Berhasil menggaet penonton sebanyak 16.000, selama 16 hari pentas)
| ||
43. SI BAKIL
|
6 Februari 1987
|
Hotel Borobudur
|
44. KARINA
|
6 April 1987
|
TVRI
|
45. PESTA BURUNG-BURUNG
|
22 Agustus 1987
|
Balai Sidang Senayan
|
3 s/d 25 Oktober 1987 - 23 hari
|
GBB - TIM
| |
(Animal Farm, George Orwell)
| ||
24 Maret - 1 April 1988 - 8 hari
|
Gedung Kesenian Jakarta
| |
48. DUNIA FANTASI
|
8 Agustus 1988
|
Maxima - DUFAN
|
27 Agustus s/d 13 Sep. 1988 - 18 hari
|
GKJ
| |
(NR diinterogasi BAKIN, sehari penuh, di markas BAKIN, Pintu Sembilan Senayan)(Karya N. Riantiarno, kemudian paling sering dipentaskan)
| ||
4-5 November 1988 – 4 pentas
|
Surabaya
| |
51. BANCI GUGAT
|
24 Februari s/d 7 Maret 1989 – 12 hari
|
GKJ
|
8 April 1989 – 2 pentas
|
Surabaya
| |
20 Mei 1989
|
Medan
| |
(Dilarang oleh aparat Kanwil DEPDIKBUD, sesudah pentas Gladi Resik, Tiara Convention. Polisi mencabut surat izin karena DIKBUD Medan mendadak menarik surat rekomendasi)
| ||
7 s/d 22 Juli 1989 – 16 hari
|
GKJ
| |
Juli 1989
|
TVRI-6 episode
| |
(Beaumarchaise, The Marriage of Figaro, bekerjasama dengan CCF)
| ||
56. PINANGAN
|
Juli 1989
|
Hotel Borobudur
|
57. REMBULAN TERLUKA
|
Oktober 1989
|
TVRI
|
58. JUMILAH KEMBANG KOTA PARIS
|
Desember 1989
|
TVRI
|
24 Maret s/d 9 April 1990 - 16 hari
|
GBB - TIM
| |
(Nyaris dicekal, NR dinterogasi lewat telepon sesudah pentas GR)
| ||
60. PIALANG SEGITIGA EMAS
|
22 Juni 1990 - 2 pentas
|
Balai Sidang Senayan
|
61. SI BAKIL
|
28 Juli 1990
|
Hotel Borobudur
|
28 Sept s/d 11 Nov 1990 - 14 hari
|
GBB - TIM
| |
(Dilarang oleh polisi pada hari pentas ke-11, 8 November 1990, setelah selama sepuluh hari NR diinterogasi di KODAM dan KOMDAK)
| ||
63. OPERA KECOA
|
28 Nov s/d 7 Des 1990 - 10 hari
|
GKJ
|
(Pentas uji-coba sebelum pergelaran di 4 kota di Jepang; Tokyo, Osaka,Fukuoka, Hiroshima. Bahkan untuk GR pun dilarang oleh polisi. Sebagai akibat, pentas keliling Jepang yang sudah dipersiapkan selama 2 tahun, dilarang pula oleh aparat pemerintah. Para seniman protes, lalu menghadap DPR-RI dan Menkopolkam. Kabarnya, Mensesneg tetap mencekal Opera Kecoa ke Jepang)
| ||
64. BALADA BANKIR
|
19 Januari 1991
|
Hotel Hilton
|
65. KENA TIPU
|
24 Februari 1991
|
Hotel Horison
|
66. OKB
|
20 s/d 30 Juli 1991 - 11 hari
|
GBB - TIM
|
(adaptasi karya Moliere, bekerjasama dengan Kedubes Prancis di Jakarta)
| ||
67. RSJ
|
20 Nov s/d 3 Des 1991 - 14 hari
|
GKJ
|
(NR di-interogasi di KODAM selama tiga hari. Aparat dari semua Angkatan Bersenjata RI menanyakan maksud dan tujuan ‘tersembunyi’ dari naskah RSJ)
| ||
68. BUNGA, TURUN KAMU!
|
14 Januari 1992
|
Hotel Sari Pasific
|
69. RSJ
|
20-21-22 Februari 1992 - 3 hari
|
Purna Budaya UGM Jogja
|
70. RSJ
|
10 s/d 15 Maret 1992 - 6 hari
|
Teater Tertutup TIM
|
(Dipentaskan kembali dalam rangka Harijadi TEATER KOMA yang ke-15, 1992)
| ||
71. TIGA DEWA DAN KUPU-KUPU
|
27 Juni s/d 12 Juli 1992 - 16 hari
|
GKJ
|
(adaptasi dari karya Bertolt Brecht, The Good Person of Shechzwan)
| ||
(NR di-interogasi oleh direktur semua instansi terkait, selama satu hari penuh)
| ||
72. TENUNG
|
21 Nov s/d 6 Des 1992 - 16 hari
|
GBB - TIM
|
(saduran karya Arthur Miller, The Crucible)
| ||
23 April s/d 6 Mei 1993 - 14 hari
|
GKJ
| |
(Ubu Roi, Alfred Jarre)
| ||
(Penyutradaraan Joshua DP yang pertama di panggung besar, bekerjasama dengan Kedubes Prancis dan CCF Jakarta)
| ||
74. ALPHARMA
|
TMII
| |
75. RAMPOK
|
1 s/d 9 Oktober 1993 - 9 hari
|
GBB - TIM
|
(The Robber, Freidrich Schiller)
| ||
(Penyutradaraan Idries Pulungan yang pertama di panggung besar, Bekerjasama dengan Goethe Institute Jakarta)
| ||
76. OPERA ULAR PUTIH
|
23 April s/d 8 Mei 1994 - 16 hari
|
GBB -TIM
|
77. ONAH DAN IMPIANNYA, Suryakanta Kala
|
November 1994
|
TVRI, 3 Episode
|
78. SEMAR GUGAT
|
25 Nov s/d 8 Des 1995 - 14 hari
|
GBB - TIM
|
79. CINTA YANG SERAKAH
|
7 s/d 22 Juni 1996 - 16 hari
|
GBB - TIM
|
15 s/d 25 Juni 1997 - 10 hari
|
GBB - TIM
| |
81. PASTOJAK
|
1 Agustus s/d 1 September
|
PKJ - TIM
|
(Pastojak, Pasar Tontonan Jakarta, digelar sebulan dalam rangka harijadi TEATER KOMA yang ke-20, 1977-1997. Buku TEATER KOMA diterbitkan pula)
| ||
82. KALA
|
3 November 1997
|
GBB - TIM
|
83. OPERA SEMBELIT
|
25 Juli s/d 7 Agustus 1998 - 14 hari
|
GKJ
|
84. OPERA SEMBELIT
|
16 - 17 - 18 November 1998 - 3 hari
|
GBB - TIM
|
85. OPERA IKAN ASIN
|
10 s/d 24 April 1999 - 15 hari
|
GBB - TIM
|
(Dipentaskan dalam rangka harijadi Ratna Riantiarno, 23 April 1952-1999)
| ||
86. SAMPEK ENGTAY
|
10 s/d 24 November 1999
1 s/d 10 Februari 2000 - 24 hari
|
Teater Tanah Airku - TTA - TMII
|
(Berhasil menggaet penonton sebanyak 20.725, selama 24 hari pentas di TTA-TMII)
| ||
87. OPERA PRIMADONA
|
28 Juli s/d 13 Agustus 2000 - 17 hari
|
TTA - TMII
|
(Diancam bom dua kali lewat telepon, Gedung TTA disterilkan Polset Cijantung)
| ||
88. SAMSON DELILA
|
12 s/d 17 September 2000 - 6 hari
|
TTA - TMII
|
89. KENA TIPU (Moliere)
|
31 Desember 2000
|
LEGENDA CAFE
|
90 THE WINNING TEAM POLYTRON
|
20 Januari 2001
|
Assembly Hall JCC
|
91. KENA TIPU
|
6 April 2001
|
GRJ BULUNGAN
|
92. KALA
|
Juni 2001
|
Keliling Jawa
|
(Pentas keliling di 12 kota, bersama truk Thornton, dan set-dekor di atas truk; Jakarta, Denpasar, Malang, Surabaya, Kudus, Semarang, Yogyakarta, Solo, Tegal, Cirebon, Sukabumi, Bandung. Pentas keliling dijalankan selama satu bulan)
| ||
93. OPERA SALON
|
13 Episode, 2001
|
LaTivi
|
(Skenario ditulis N. Riantiarno, disutradarai oleh Syaeful Anwar)
| ||
27 April s/d 7 Mei 2001 - 11 hari
|
GBB - TIM
| |
(Karya N. Riantiarno, lakon pertama dari Trilogi Republik)
| ||
95. BINTANG-BINTANG, ASTRA AWARD
|
Balai Samudra Jakarta
| |
96. PRESIDEN BURUNG-BURUNG
|
25 Sept s/d 1 Okt 2001 - 6 hari
|
GKJ
|
(25-26 September 2001, dipentaskan untuk Art Summit Indonesia II)
| ||
97. SAMPEK ENGTAY
|
11-12-13 Mei 2002 - 3 hari
|
TIARA - Medan
|
98. ROMAN YULIA
|
20 Okt s/d 2 Nov 2002 - 14 hari
|
GKJ
|
(William Shakespeare, Romeo Juliet)
| ||
99. KOMEDI NUSA GETIR
|
Juni 2003
|
TPI - 13 Episode
|
100.OPERA KECOA
|
4 s/d 19 Juli 2003 - 15 hari
|
GKJ
|
OPERA KECOA
|
19-20-21 September 2003 - 3 hari
|
Bandung
|
101.ROCK OPERA
|
20 Agustus 2003
|
JHCC - Senayan
|
102.SAMPEK ENGTAY
|
24-25 Januari 2004 - 2 hari
|
Jogjakarta
|
(Masuk MURI, Museum Rekor Indonesia, pentas 80 kali-15 tahun & 8 pemain tetap)
| ||
28 Juli s/d 6 Agustus 2004 - 10 hari
|
GKJ
| |
6-7 Januari 2005
|
GBB - TIM
| |
(Pentas amal untuk musibah tsunami Aceh-Sumut, terkumpul Rp.175.495.000,-. Seluruh perolehan dana disumbangkan lewat Dana Kemanusiaan KOMPAS)
| ||
104.MENJADI LEBIH BAIK, ASDP
|
Oktober, 2004
|
Hotel Regent Jakarta
|
2 s/d 15 Maret 2005 - 14 hari
|
GBB - TIM
| |
106.JALAN SAMURAI
|
Juni 2005
|
2005
|
27-28-29 Juli 2005 - 3 hari
|
GKJ
| |
(Khusus digelar untuk Harijadi Pernikahan NR-RR yang ke 27, 1978-2005)
| ||
108.UNTUK DATA
|
6 Oktober 2005
|
Hotel Mulia
|
14-15-16 Februari 2006 - 3 hari
|
GKJ
| |
5 s/d 24 Mei 2006 - 10 hari
|
GBB - TIM
| |
(Penyutradaraan Budi Ros yang pertama di panggung besar. Menggarap lakon karya sendiri, salah satu pemenang sayembara Naskah Drama Dewan Kesenian Jakarta 2005)
| ||
12 - 25 Januari 2008 - 16 hari
|
GBB - TIM
| |
(The Visit, Der Besuch der Alte Dame, Friedrich Durrenmatt)
| ||
112.PETUALANGAN AGEN PENNY
|
Juli s/d Desember 2007
Juli 2008 s/d Januari 2009 Oktober 2009 s/d Februari 2010 Nov 2010 s/d Februari 2011 |
60 SD di Jakarta
60 SD di Jakarta65 SD di Jakarta 65 SD di Jakarta |
(Projek Citibank, edukasi interaktif penanganan tabungan)
| ||
11 s/d 25 Januari 2008 - 14 hari
|
GBB - TIM
| |
(What About Leonardo?, Evald Flisar – Slovenia)
| ||
114. KABARET Gado-Gado Politik
|
Mulai Tayang di METRO TV, Jumat, 6 Juni 2008, Tayang 2 kali seminggu (Jumat dan Sabtu), hingga 27 November 2008 (26 Episode)
|
METRO TV
|
115. HIDUP INDAH TANPA TEMBAKAU
|
7 Juni 2008
|
Auditorium Sapta Pesona DepBudPar
|
9 s/d 25 Januari 2009
|
GBB - TIM
| |
15 s/d 24 Mei 2009
|
Teater Salihara
| |
1 dan 2 Agustus 2009
|
Teater Studio - TIM
| |
5 s/d 21 Februari 2010
|
GBB - TIM
| |
120. RUMAH PASIR
|
29 Okt s/d 7 Nov 2010
|
Teater Salihara
|
13 & 14 Nov 2010
|
Cak Durasim - SURABAYA
| |
121. IDRF (International Dramatic Reading Festival) I/2010
|
24 & 26 November 2010
|
Japan Foundation Jakarta
|
(Membacakan: Raden Bei Soerio Retno (F Wiggers) - 1901; dan; Dr. Resureccion: Will Acure The Nation/Layeta Prizon Bucoy - Filipina)
| ||
122. SIE JIN KWIE KENA FITNAH
|
4 s/d 26 Maret 2011 (20 hari)
|
GBB - TIM
|
123. MYSTERY OF BATAVIA
|
13 Maret s/d 15 Mei 2011
|
Museum Sejarah Jakarta
|
(Kolaborasi antara animasi interaktif dan teater. Bekerjasama dengan British Council dan Lopian.)
| ||
124. ANTIGONEO
|
7 s/d 16 Oktober 2011
|
Gedung Kesenian Jakarta
|
(Antigone Now, Evald Flisar - Slovenia. Penyutradaraan perdana Rangga Riantiarno)
| ||
125. PETUALANGAN AGEN PENNY 2
|
Desember 2011 s/d April 2012
Desember 2012 s/d April 2013
|
75 SD di Jakarta
75 SD di Jakarta
|
(Projek Citibank, edukasi interaktif penanganan tabungan)
| ||
126. SIE JIN KWIE DI NEGRI SIHIR
|
1 s/d 31 Maret 2012 (27 hari)
|
GBB - TIM
|
127. SAMPEK ENGTAY
|
13 s/d 23 Maret 2013
|
Gedung Kesenian Jakarta
|
128. SAMPEK ENGTAY
|
22 dan 23 Juni 2013
|
Marina Convention Centre - SEMARANG
|
129. AKHIR PEKAN @MUSEUM NASIONAL 2013
|
September s/d Desember 2013
|
Museum Nasional - JAKARTA
|
(Pentas dongeng di hari Minggu, bekerjasama dengan program Akhir Pekan @Museum dan Museum Nasional)
| ||
130. PEMBURU PERKASA
|
20 Oktober 2013
|
Galeri Indonesia Kaya – Grand Indonesia
|
131. IBU
|
1 s/d 17 November 2013
|
GBB - TIM
|
(Mother Courage and Her Children, Bertolt Brecht)
| ||
132. DEMONSTRAN
|
1 s/d 15 Maret 2014
|
GBB - TIM
|
133. PETUALANGAN AGEN PENNY 3
|
Desember 2013 s/d Mei 2014
Desember 2014 s/d Mei 2015
|
75 SD di Jakarta
75 SD di Jakarta
|
(Projek Citibank, edukasi interaktif penanganan tabungan)
| ||
134. AKHIR PEKAN @MUSEUM NASIONAL 2014
|
Mei 2014 s/d November 2014
|
Museum Nasional - JAKARTA
|
(Pentas dongeng di hari Minggu, bekerjasama dengan program Akhir Pekan @Museum dan Museum Nasional)
| ||
135. NYARIS
|
9 Agustus 2014
|
Galeri Indonesia Kaya – Grand Indonesia
|
136. REPUBLIK CANGIK
|
13 s/d 22 November 2014
|
Gedung Kesenian Jakarta
|
137. POHON KEHIDUPAN Bagian 1
137. POHON KEHIDUPAN Bagian 2
|
6 Desember 2014
31 Desember 2014
|
Bintaro Xchange Center
|
138. CAHAYA DARI PAPUA
|
27 Desember 2014
|
Galeri Indonesia Kaya – Grand Indonesia
|
139. OPERA ULAR PUTIH
|
3 – 19 April 2015
|
GBB - TIM
|
140. SAMPEK ENGTAY
|
31 Juli s/d 2 Agustus 2015
|
Indonesian Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang
|
141. AKHIR PEKAN @MUSEUM NASIONAL 2015
|
Sampai saat ini, Nano Riantiarno masih bisa di temui di base camp TERATER KOMA Jakarta.
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Norbertus_Riantiarno
http://www.teaterkoma.org/
0 komentar
Posting Komentar